MODALITAS KEPEMIMPINAN KIAI DALAM MEMBENTUK UMMATAN WASATHAN (UMMAT MODERAT); STUDI KASUS KIAI ABDUL QODIR SYAM DAN KIAI JUNAIDI MU’THI

ANSORI, ANSORI (2023) MODALITAS KEPEMIMPINAN KIAI DALAM MEMBENTUK UMMATAN WASATHAN (UMMAT MODERAT); STUDI KASUS KIAI ABDUL QODIR SYAM DAN KIAI JUNAIDI MU’THI. Masters thesis, Pascasarjana Universitas Nurul Jadid.

[thumbnail of TESIS] Text (TESIS)
Modalitas Kepemimpinan Kiai dalam Membentuk Ummatan Wasathan (Umat Moderat) Studi Kasus Kiai Abdul Qodir Syam dan Kiai Junaidi Mu'thi..pdf

Download (273MB)

Abstract

Kepemimpinan Kiai di tengah-tengah masyarakat yang dianggap kolot-tradisionalis bahkan tidak memiliki modal, dan tidak mampu menjalankan kekuasaan dan kepemimpinannya, serta membawa masyarakat pada kemajuan ditengah-tengah perbedaan baik dalam agama, kultur dan aliran keagamaan. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui modalitas kepemimpinan kiai dalam membentuk umat moderat, penelitian ini membahas mengenai analisa modalitas yang digunakan oleh kiai sebagai pemimpin dalam menjadikan masyarakat yang damai, seimbang, moderat tidka radikal-ekstrem. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus yaitu memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan, dengan kata lain dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengungkap makna dibalik suatu Tindakan undertstanding of meaning yang mana penelitian ini mendeskripsikan serta menggambarkan sebuah fenomena secara apa adanya tanpa ada manipulasi data didalamnya. Teknik pengambilan data penelitian ini menggunakan teknik In-depth interview yakni dengan cara mengajukan pertanyaan kepada narasumber mengenai sebuah topik yang diangkat In-depth interview tidak hanya dilakukan secara tatap muka, tetapi juga bisa melalui telepon atau video call. In-depth interview dilakukan ketika kita ingin mengetahui apa yang dipikirkan oleh setiap individu yang menjadi responden untuk mendapatkan informasi secara mendalam. Berdasarkan penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa kiai Abdul Qodir Syam dan Kiai Junaidi memiliki kekayaan modalitas/capital, yang digunakan untuk bertarung di dalam arena atau ranah di Kabupaten Bondowoso dengan tujuan untuk menciptakan masyarakat yang kondusif dan damai. Terdapat empat modalitas yang dimiliki oleh kedua kiai tersebut, Pertama, Modalitas Ekonomi, beliau berdua memiliki kekayaan diatas masyarakat sekitarnya, sehingga dengan kekayaan tersebut, kedua kiai tersebut tidak bergantung kepada pemilik modal dalam menjalankan dakwahnya. Kedua, Modalitas Sosial, secara sosial, kedua kiai tersebut dalam menjalankan kepemimpinanya memiliki relasi yang membentang luas baik masyarakat elit, akar rumput, aparat keaamanaan bahkan bejingan sehingga dalam membentuk umat moderat kedua kiai tersebut memiliki dukungan yang kuat dan luas. Ketiga. Modalitas Kultural, modalitas ini lah yang paling kuat dan mempengaruhi modallitas yang lain, kedua kiai tersebut memiliki perbedaan secara kultural, Kiai Abdul Qodir Syam keturunan darah biru, sedangkan Kiai Junaidi Mu’thi tidak, akan tetapi kedua kiai tersebut, memiliki komitmen totalitas, loyalitas serta akhlak yang mulia, kharismatik dan berwibawa dalam menjalankan dakwahnya. Keempat, Modalitas Simbolik, secara simbolik, beliau berdua merupakan seorang kiai, pengasuh, Rais Syuriyah dan Tanfidziyah PCNU, disamping itu jabatan dan kiprah kedua kiai tersebut sangat banyak dikalangan masyarakat Bondowoso yang mayoritas adalah warga NU, sehingga kedua kiai tersebut dikategorikan sebagai local strongman.

Item Type: Thesis (Masters)
Divisions: Program Pasca Sarjana > S2 Manajemen Pendidikan Islam
Depositing User: herman raden
Date Deposited: 29 Aug 2024 02:44
Last Modified: 29 Aug 2024 02:44
URI: https://repository.unuja.ac.id/id/eprint/1730

Actions (login required)

View Item View Item